Kendari – Atlet taekwondo asal Sulawesi Tenggara (Sultra) menorehkan prestasi membanggakan di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025 yang digelar di Djarum Arena Kaliputu, Jawa Tengah, pada Minggu (12/10). Dari arena laga keras itu, kontingen Sultra sukses membawa pulang 1 medali perak dan 2 perunggu.
Medali perak disumbangkan oleh Muhammad Muliadi yang tampil gemilang di kategori Under 87 Kilogram. Ia mampu menumbangkan sejumlah lawan tangguh hingga mencapai babak final sebelum akhirnya harus puas di posisi kedua.
Sementara itu, dua medali perunggu masing-masing diraih oleh Iluh Sinta Sundariasih di kategori Under 67 Kilogram senior putri, serta Masyuri Wardani di kategori Under 54 Kilogram. Keduanya tampil konsisten sejak babak penyisihan meski harus terhenti di semifinal.
Iluh bercerita, dirinya harus melewati pertarungan berat melawan tujuh perwakilan daerah lain di kelasnya. Ia berhasil mengandaskan atlet Kalimantan Selatan di babak penyisihan, namun langkahnya terhenti ketika menghadapi wakil Bangka Belitung di semifinal.
“Di semifinal saya jatuh saat melawan atlet Bangka Belitung. Jadi Bangka Belitung dan Jawa Barat yang lanjut ke final. Untuk emas akhirnya diraih oleh Jawa Barat,” ujar Iluh saat dihubungi pada Senin (13/10).
Menurutnya, perjuangan para atlet taekwondo Sultra belum berhenti di sini. Sejumlah kelas pertandingan masih berlangsung dan diharapkan bisa menambah koleksi medali bagi kontingen daerah.
“Cabor lain seperti Tarung Derajat, Pencak Silat, Shorinji Kempo, Karate, dan Wushu juga masih bertanding. Harapannya semoga bisa menambah pundi-pundi medali untuk Sultra,” tambahnya.
Usai ajang ini, para atlet taekwondo dijadwalkan kembali ke daerah untuk mempersiapkan kompetisi berikutnya. Agenda besar seperti Porprov 2026, Pra-PON, hingga PON 2028 sudah menanti di depan mata.
“Event ini jadi bahan latihan dan pelajaran berharga buat kami. Targetnya ke depan bisa tampil lebih baik di Porprov, pra-PON, dan PON berikutnya,” tutup Iluh optimistis.