Kendari – Menyusui bukan hal mudah bagi banyak ibu baru. Meski lebih dari 90 persen calon ibu berniat memberikan ASI, hanya sekitar 60 persen yang berhasil mempertahankannya hingga bayi berusia enam bulan. Padahal, menyusui membawa manfaat besar bagi ibu dan bayi.
Menurut WebMD, hambatan menyusui bisa datang dari berbagai sisi mulai dari kesulitan fisik, stres emosional, tekanan sosial, hingga faktor pekerjaan. Karena itu, dukungan dari lingkungan sekitar sangat penting agar ibu bisa menjalani proses menyusui dengan nyaman.
Manfaat Menyusui untuk Ibu dan Bayi
Bayi yang disusui memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit pernapasan, gangguan pencernaan, sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), obesitas, hingga diabetes. ASI juga memperkuat sistem imun bayi karena mengandung antibodi alami.
Bagi ibu, menyusui membantu menurunkan risiko depresi pascapersalinan dan kanker payudara.
Kapan Dukungan Diperlukan?
Dr. Jill Demirci dari Universitas Pittsburgh menyarankan agar ibu menyiapkan dukungan bahkan sebelum melahirkan. Bantuan dalam urusan rumah tangga, makanan, hingga dukungan emosional dapat membuat proses menyusui lebih mudah.
Bergabung dengan komunitas ibu menyusui di media sosial juga bisa menjadi tempat berbagi pengalaman dan saling menyemangati.
Tips Saat Ibu Ingin Berhenti Menyusui
Bila ibu merasa galau ingin berhenti, pertimbangkan langkah berikut:
Buat daftar kelebihan dan kekurangan menyusui.
Diskusikan dengan pasangan atau konselor laktasi.
Pertimbangkan opsi ASI perah atau kombinasi susu formula.
Beri waktu untuk menunda keputusan besar.
Prioritaskan istirahat dan tidur cukup.
Ambil jeda beberapa hari jika merasa lelah.
Menurut Dr. Demirci, keputusan menyusui harus mempertimbangkan kesehatan ibu. “Orang tua yang sehat akan menghasilkan bayi yang sehat,” ujarnya.