Muna – Insiden nelayan dihantam kapal tongkang di perairan Tampo, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), terekam jelas dalam video yang beredar, pada Sabtu (18/10). Dalam video itu, kapal nelayan berwarna putih tampak tersangkut di tali towing atau tali penarik kapal tongkang sebelum akhirnya tertabrak keras.
Peristiwa terjadi siang hari. Dari tiga nelayan di kapal, satu orang bernama Muhtari (48) berhasil diselamatkan, sementara dua lainnya La Rone dan La Onus masih dalam pencarian tim SAR gabungan yang dikoordinasikan Basarnas Kendari.
Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Sultra, AKBP Tendri Wardi, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, hasil pemeriksaan awal dan laporan dari anggota di lapangan menunjukkan kapal nelayan itu diduga memotong jalur di antara tugboat dan tongkang yang sedang melintas.
“Dari laporan anggota di lapangan serta video yang dikirim ABK, terlihat kapal longboat melintas di tengah antara kapal tongkang dan tugboat,” ujar Tendri.
Menurutnya, manuver seperti itu sangat berbahaya dan melanggar aturan keselamatan pelayaran. Kapal kecil berisiko tersangkut atau tertarik tali towing yang sedang menegang di antara kapal besar.
“Ini benar-benar tidak diperbolehkan dalam pelayaran, karena berisiko tinggi,” tegasnya.
Ia menjelaskan, kapal nelayan tersebut diduga tersangkut di tali penarik tongkang hingga menyebabkan mesin mati. Menyadari bahaya, tiga nelayan di atas kapal langsung melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.
“Kapal longboat mengalami mesin mati setelah tersangkut tali tarik tongkang. Ketiga penumpang langsung melompat mencari pertolongan,” jelasnya.
Pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut penyebab pasti kecelakaan laut itu. Tim Ditpolairud Polda Sultra terus berkoordinasi dengan Basarnas Kendari untuk memastikan proses pencarian dua nelayan yang hilang berjalan maksimal.
“Kita masih melakukan penyelidikan dan memastikan semua fakta di lapangan. Dua nelayan masih dalam pencarian sampai saat ini,” tutup Tendri.