Koltim – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR) melakukan kampanye terakhir di Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), pada Jumat (25/10).
Menutup kampanyenya di Kabupaten Kolaka Timur, ASR mengajak seluruh warga untuk memilih pasangan nomor urut dua yakni ASR-Hugua pada tanggal 27 November mendatang. Ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak salah dalam menentukan pilihannya.
“Saya berdiri di sini bukan karena siapa-siapa, tetapi karena kita semua. Oleh karena itu, jangan salah memilih, satu hari itu menentukan masa depan kita lima tahun mendatang. Jangan lupa tanggal 27 November untuk pilih ASR-Hugua,” ajaknya kepada ribuan masyarakat yang hadir hari itu.
Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat, untuk mengajak keluarga, serta lingkungan sekitar untuk satukan pilihan demi masa depan Sultra yang lebih baik lagi.
“Mari kita sama-sama berdoa, semoga diijabah, lalu Tuhan yang akan mampu menggerakkan hati keluarga kita, kalau awalnya berbeda mungkin bisa sama dengan kita, mampu menggerakkan lingkungan kita yang berbeda dan mampu menggerakkan hati seluruh masyarakat yang berbeda dengan kita agar sama-sama dalam menyatukan pilihan yang sama yakni nomor dua,” tegasnya.
Ditekankannya keinginannya untuk maju sebagai gubernur yakni semata-mata untuk memperjuangkan nasib masyarakat Sultra.
“Saya bersama Pak Hugua memiliki niatan yang sama yakni menjadi pemimpin agar masyarakat lebih sejahtera lagi dan mampu membawa Sultra menjadi daerah yang lebih maju lagi,” katanya.
Dalam orasinya pula, ia mengatakan sebagai seorang prajurit, ia pasti memang teguh apa yang sudah diniatkan sejak awal. “Saya itu sebagai seorang mantan prajurit pasti akan sama antara hati dan perkataan, saya tidak akan bohong apalagi mengkhianati rakyat,” tandasnya.
Ditambahkannya pula, Prabowo sebagai Ketua Gerindra sudah menegaskan kepada dirinya untuk tidak mengkhianati apa yang sudah menjadi mandat rakyat.
“Pesan Pak Prabowo, jangan kamu coba-coba khianati mandate rakyat, mana kala kami khianati maka saya yang akan turunkan kamu dari kekuasaanmu. Lalu saya jawab, Pak saya ini mantan prajurit, prajurit harga mati,” tutupnya.