Kehadiran PT Tempopress Internasional Delivery (TID) di Desa Lengora, Kecamatan Kabaena Tengah, Kabupaten Bombana dianggap banyak merugikan masyarakat sekitar.
Koordinator Pemuda Lengora Bergerak (PLB), Samsul Bahri mengatakan sejak beroperasi sebagai kontraktor mining di PT Tonia Mitra Sejahtera (TMS), perusahan hanya merekrut sebagian kecil tenaga kerja lokal.
“Kurang lebih setahun beroperasi, PT TID hanya merekrut sekitar 20 persen saja tenaga kerja lokal, sisanya itu tenaga kerja dari luar daerah,” ungkapnya, pada Sabtu (28/01).
Selain itu lanjut dia, bahkan pada proyek pekerjaan konstruksi hingga penyediaan barang juga menggunakan pengusaha dari luar daerah.
“Baik pekerja jasa vendor hingga bahan yang di butuhkan itu semua dari luar Bombana, bahkan di luar Provinsi Sultra. Jadi pengusaha lokal di Kabaena, khususnya di Lengora tidak di berdayakan oleh perusahaan,” ujarnya.
Padahal menurut Samsul Bahri, setiap perusahan diwajibkan untuk memberdayakan masyarakat lokal, baik dari segi tenaga kerja hingga pengusaha lokal.
“Aturannya jelas, perusahaan wajib melibatkan 70 persen tenaga kerja lokal serta memberdayakan pengusaha sekitar,” ucapnya.
Untuk itu Samsul Bahri meminta kepada PT TID agar melibatkan 70 persen tenaga kerja lokal dan pemberdayaan pengusaha lokal.
“Kami juga mendesak perusahan agar meninjau kembali atau memberhentikan 300 tenaga kerja dari luar Kabaena,” tegasnya.