Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) tahap 1 akibat dampak Covid-19 telah disalurkan di Desa Tanggetada, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Namun, dalam penyaluran tersebut sering menyisakan kecemburuan sosial bagi sebagian warga lainnya yang belum kebagian mendapatkan BLT dan juga bantuan lain, sehingga mereka memprotes.
Seperti keluhan yang diungkapkan salah seorang warga Desa Tanggetada, Tahir. Ia mengaku jika selama ini belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti PKH, BPNT, dan BST. Diakuinya, dirinya berhak menerima BLT-DD. Namun kenyataannya saat pembagian BLT, dirinya tidak juga mendapatkannya.
“Saya hanya sebagai pengojek bentor di pasar, selama ini belum pernah dapat bantuan, bahkan BLT juga saya tidak dapat. Tapi saya lihat tetangga saya ada sebagian yang dapat, bahkan ada juga yang punya mobil kok dapat BLT,” keluhnya kepada awak media belum lama ini, Selasa (15/6).
Tahir pun mengaku bahwa sebelumnya ia sudah didata oleh kepala dusun untuk pengusulan bantuan, namun saat pembagian BLT namanya tidak ada dalam daftar penerima. Jika berbicara dampak, kata Tahir, ia juga mengaku merasakan dampak dari adanya wabah Covid-19 ini.
“Saya punya orangtua dan mertua juga tidak dapat, sementara mereka sudah tua dan sudah tidak bekerja. Saya tidak tahu kenapa kami tidak dapat bantuan. Padahal dengan adanya bantuan tersebut dapat meringankan beban hidup terutama saat sekarang ini dengan adanya Covid-19,” terangnya.
Saat dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Tanggetada, Kunir menjelaskan bahwa masyarakat di Desa Tanggetada yang belum kebagian BLT-DD bukan hanya Tahir saja, namun masih ada sekitar 74 KK yang belum menerima bantuan, baik bansos maupun BLT.
“Terus terang bukan hanya beliau saja, tapi masih ada sekitar 74 KK yang belum mendapatkan BLT. Dan itu tadi yang dimaksud ada yang punya mobil dapat BLT, itu mobil cicilan untuk cari penumpang di bandara dan sekarang bandara tutup sehingga merasakan dampaknya, makanya kami masukkan sebagai penerima BLT,” jelas Kunir.
Lebih lanjut, Kunir menerangkan bahwa jumlah penerima BLT yang telah disalurkan pada tahap I beberapa waktu yang lalu yakni sebanyak 148 KK, sementara untuk jumlah penerima PKH dan bansos lainnya di Desa Tanggetada sebanyak 124 KK.
“Jadi memang BLT ini masih banyak yang belum dapat karena kita dibatasi sampai 30 persen untuk pengalokasian anggaran BLT dari Dana Desa sehingga ya terbatas sampai disitu dananya. Tapi untuk yang belum menerima bantuan sama sekali, kami pihak desa telah mengusulkan data datanya untuk mendapatkan bantuan,” pungkasnya.
kendarinesia.com merupakan partner resmi media online kumparan.com pembaca juga bisa menemukan ragam berita menarik lainnya dari kendarinesia.com di platform kumparan.com
***
Abdillah