Baru-baru ini viral di media sosial ada dua orang anak laki-laki sedang duduk berjualan balon di pinggir jalan, sembari belajar membaca Al-Quran (Iqra) di pinggir jalan.
Berdasarkan penelusuran jurnalis kendarinesia kedua anak tersebut ternyata berasal dari Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, bernama Wahyu berumur 11 tahun dan adiknya Putra 5 tahun.
Foto kedua anak itu rupanya diambil oleh salah seorang warga Kolaka bernama Muhammad Raflee R. Raflee kepada kendarinesia menceritakan, saat itu ia sedang mengantar kakaknya untuk berbelanja di pusat perbelanjaan di Kolaka bernama Top Swalayan.
Ketika sedang menunggu kakaknya berbelanja ia lalu melihat kedua anak tersebut dari kejauhan sedang membaca buku Iqra, merasa haru Raflee lalu mencoba mengabadikan momen itu menggunakan telefon genggam nya dari jarak jauh lalu membagikannya di media sosial.
“Pada saat saya menunggu saya melihat anak jualan balon tersebut, saya lihat sudah ada Iqra dia simpan di ember tempat dia ikat balonnya. Pada saat itu saya sudah mulai mengambil gambar, dan saat momen dimana si kakak mulai mengajar adiknya saya merasa kagum dan langsung segera mendokumentasikan momen tersebut,” cerita Raflee, melalui sambungan telefonnya, pada Sabtu (26/12).
Raflee tak menyangka, foto yang ia bagikan ke media sosial Facebook ternyata viral. Kini postingan itu sudah mendapatkan 300 like, 54 komentar, dan 704 kali dibagikan.
Kata Raflee, kedua anak itu ternyata merupakan anak didik dari Komunitas Taman Pengajian Al-Qu’ran (TPQ) On The Street yang berada di Kabupaten Kolaka, dimana mereka fokus mengajar baca tulis Al-Qur’an kepada anak-anak yang berjualan di jalan.
Belajar Sambil Berjualan di Jalanan
Wahyu yang kini duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri 4 Lamokato, Kolaka, ternyata memang kesehariannya berjualan balon di pinggir jalan bersama adiknya untuk membantu sang ibunda yang kesehariannya mengumpulkan barang bekas.
Kedua orang tuanya ternyata sudah lama bercerai sehingga ia bersama adiknya kini tinggal bersama ibunya di jalan Garuda, Kelurahan Lamokato, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka, Sultra.
Wahyu bersama adiknya rupanya sudah beberapa bulan terakhir belajar mengaji bersama Komunitas TPQ On The Street, Kabupaten Kolaka.
Salah seorang pembimbingnya bernama Ust Muhammad Abdul Basit menceritakan kepada kendarinesia, meski sambil berjualan di pinggir jalan ia sangat senang ketika belajar membaca Al-Quran.
Memang komunitas ini tidak mengajarkan anak-anak mengaji di ruangan maupun di masjid, namun mereka langsung datang dimana tempat anak-anak itu berada, yang kebetulan tempat Wahyu berjualan merupakan tempat mereka mengajarkan anak didiknya baca tulis Al-Qur’an.
“Jadi kami langsung datang mengajar ke tempat kerjanya, kami lihat di pelataran parkiran Top Swalayan ada panggung panggung kecil ya sudah disitu kita bentang tikar untuk mengajarkan anak-anak jalan sekitar situ yang mau belajar membaca Al-Quran,” kata pria yang kerap disapa Ust Uci, pada Sabtu (26/12).
Menurut Uci, Wahyu memang anak yang baik, kesehariannya usai pulang sekolah memang ia habiskan waktu untuk mencari uang di depan pusat-pusat perbelanjaan guna membantu kebutuhan keluarganya.
“Kalau siang dia menjual masker, sore sampai malam dia jualan balon dan membantu mengangkatkan barang pelanggan dari troli ke kendaraannya,” kata Uci.
TPQ On The Street memang merupakan kader dari Wadah Islamiyah Kolaka yang mendapat dukungan dari Wadah Inspirasi Zakat (WIZ).
TPQ On The Street memang terbilang baru, sehingga kini mereka baru memiliki 12 anak didik yang keseluruhannya memang berada di jalanan.
“Sebagian mereka adalah anak pemulung, ada juga yang berjualan masker, balon dan ada juga anak penjual kacang,” jelasnya.
“Yang kami ajarkan antara lain Berwudhu, belajar mengaji, tata cara sholat bersama, Adab dan akhlah sehari-hari,” tambahnya.