Perusahaan smelter nikel, PT Virtue Dragon Nickel Industrial (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) yang terletak di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, mendonasikan 1000 oksigen konsentrator kepada pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk membantu memenuhi kebutuhan oksigen nasional bagi pasien Covid-19 di Indonesia.
Juru Bicara VDNI-OSS, Dyah Fadilat menyampaikan, koordinasi bantuan dilakukan dalam waktu yang sangat singkat atas fasilitasi yang dilakukan Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi agar bisa segera disalurkan untuk membantu pasokan oksigen bagi rumah sakit di Indonesia yang sedang sangat membutuhkan.
“Menindaklanjuti semakin meluasnya penyebaran COVID-19 dan pemberlakuan PPKM Darurat Jawa-Bali, maka VDNI-OSS berkomitmen penuh untuk turut menjaga dan melindungi masyarakat serta sebagai bentuk rasa kepedulian atas pandemik yang terjadi,” ujar Dyah dalam keterangannya, Jumat (16/7/2021).
1000 oksigen konsentrator tersebut tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada hari Jumat (16/7) pukul 15.45 Kemudian langsung dilaksanakan serah terima bantuan secara simbolis oleh pihak VDNI-OSS yang diwakili Wisma Bharuna kepada Plt Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, Dr. Sumarjaya.
Dyah berharap donasi oksigen tersebut dapat bermanfaat untuk membantu penanggulangan pandemi COVID-19 di Indonesia, khususnya wilayah Jawa dan Bali yang sedang mengalami lonjakan kasus signifikan satu bulan terakhir.
Sementara Sumarjaya menyebutkan bahwa setibanya di Jakarta, oksigen tersebut akan langsung didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Pada tahap pertama ini, oksigen akan didistribusikan ke rumah sakit di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
“Kami bersyukur mendapatkan donasi dari *VDNI & OSS* berupa 1000 oksigen konsentrator yang memang sangat kita butuhkan. Kita akan segera distribusi, jadi begitu sudah selesai dokumennya, kita akan distribusikan segera. Ini rencana kita ke Jawa Tengah ataupun Jogja,” kata Sumarjaya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kebutuhan gas oksigen medis di Indonesia saat ini sudah lebih dari 1.000 ton per hari. Padahal sebelumnya hanya sekitar 400 ton per hari atau 25 persen dari total produksi gas oksigen di Indonesia.
“Kami sadar bahwa dibutuhkan kerja sama seluruh lapisan untuk menurunkan angka statistik penyebaran COVID-19. Dan kami siap membantu untuk bekerja sama memerangi COVID-19,” pungkas Dyah.