Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), terus berupaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19, salah satunya dengan menggelar tracing massal dengan metode Swab Antigen kepada karyawan Swasta.
Sejak 9 Desember, total 6.000 orang karyawan swasta di Kota Kendari telah dilakukan uji usap tenggorok yang diharapkan dapat menekan laju penyebaran wabah COVID-19.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengaku, tracing massal pada karyawan swasta mengacu dari hasil pengamatan Satuan Tugas Satgas COVID-19 Kota Kendari.
Hasil pengamatan tersebut, kata Sul, menenemukan fakta bahwa karyawan swasta merupakan salah satu klaster penyebaran COVID-19 di kota Kendari sebesar 33 persen.
Sementara diurutan kedua klaster perkantoran yang tercatat sebesar 35 persen dan klaster perbankan 5 persen.
Dari hasil tracking massal ia mengaku beberapa karyawan swasta reaktif COVID-19, untuk itu, pihaknya telah menginstruksikan kepada karyawan terrsebut untuk beristirahat penuh dirumah, pasalnya sebagian besar karyawan yang reaktif tidak menunjukkan gejala (OTG).
“Yang reakif tentu dilanjutkan dengan swab, yang hasilnya negatif kami sarankan untuk beristirahat. Mungkin karena faktor kelelahan jadi reaktif. Tapi sebagian besar isolasi mandiri dirumah. Masyarkat sudah tahu apa yang harus dilakukan. Kita patut apresiasi kesadaran mereka,” terangnya, Selasa (29/12).
Kebijakan tracing massal kata Sul, sangat efektif menekan laju penyebaran COVID-19. Pasalnya, hadirnya kebijakan tersebut dimulai pada klaster perkantoran hingga klaster karyawan swasta jumlah pasien dalam perawatan yang ditangani pemkot tersisa hanya 128 pasien.
Selain itu, Sul klaim adanya kebijakan tracking massal membuat warga Kota Kendari berlomba-lomba menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan bergizi, vitamin dan susu demi menjaga daya tahan tubuh.
“Sepertinya adanya kebijakan ini (tracing massal) orang berlomba-lomba untuk menjaga kondisi tubuhnya. Yang mungkin selama ini mereka abaikan itu. Jadi saya kira langkah kami ini sangat tepat,” bebernya.
Untuk itu, pihaknya berencana menggelar swab antigen kepada masyarakat umum. Ia berharap masyarakat dapat dengan sukarela memeriksakan kesehatannya dan memastikan kondisi tubuhnya aman dari COVID-19.
Sul pun menyarankan kepada masyarakat untuk mau dan rutin memeriksakan kondisi tubuhnya diseluruh faskes yang menyediakan jasa pemeriksaan (rapid test).
“Apalagi jika sudah merasakan gejala seperti sakit kepala, demam, sesak nafas dan kehilangan fungsi indera penciuman itu sebaiknya diperiksa. Supaya tidak jadi pusat penularan,” pungkasnya.