Tokoh Senior HMI Buka Suara Rencana Kedatangan 500 TKA China di Sultra

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Kantor BKPM, Jakarta. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan

Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang akan bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) secara bergelombang tiba di Sulawesi Tenggara. Gelombang pertama berjumlah 156 dari 500 pekerja telah tiba pada 23 Juni lalu. Sedangkan gelombang kedua akan tiba dalam waktu dekat.

Menanggapi kedatangan TKA asal China yang mendapat pro-kontra di sultra, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang juga merupakan tokoh senior Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Bahlil Lahadalia buka suara. Dalam pernyataannya Bahlil mendukung kedatangan 500 TKA China di sultra.

Bacaan Lainnya

“Terkait dengan tenaga kerja asing, tanpa bermaksud mengatakan apa-apa, saya mendukung Ibu Menteri Tenaga Kerja,” ujar Bahlil dalam Webinar Series DPP PGK #3 yang ditayangkan live melalui akun YouTube @Indosatu News pada Minggu (28/6).

Lebih lanjut, Bahlil yang juga Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menyampaikan bahwa TKA di sultra merupakan pekerja yang memiliki keahlian. Merekadibutuhkan untuk pembangunan smelter di Wilayah Industri di Morosi. Bahkan mereka juga telah melalui proses verifikasi oleh BKPM.

“Tenaga kerja asing yang masuk ini hanyalah orang-orang yang mempunyai skill yang sudah diverifikasi di BKPM. Karena ada kerja sama antara Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Menkumham dan BKPM untuk mengatur prosedur, tata cara tenaga kerja asing masuk ke Indonesia,” sambungnya.

Sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah juga sempat menyampaikan alasan pemerintah mengizinkan masuk TKA China ke sultra. Menurutnya keahlian TKA yang datang sangat dibutuhkan, terutama untuk perusahaan yang ada di Konawe. Dirinya pun memastikan bahwa tenaga kerja lokal akan mendampingi TKA agar terjadi transfer of knowledge di antara kedua pihak.

“Pada akhirnya ketika tenaga kerja lokal kita sudah bisa memahami teknologinya maka operasional selanjutnya akan diserahkan kepada tenaga kerja lokal kita,” ujar Ida dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (25/6).

156 TKA yang datang ke Sulawesi Tenggara melalui Bandara Halu Oleo pada minggu lalu telah menjalani protokol yang ditetapkan pemerintah. Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Saleh pun turut memantau kedatangan TKA tersebut dan melakukan pengecekan visa yang digunakan para TKA secara sampling dan hasilnya sudah sesuai dengan prosedur yang diatur.

Seperti juga diberitakan sebelumnya, kedatangan 500 TKA tersebut nantinya akan segera menyerap sebanyak tiga ribu hingga lima ribu tenaga kerja lokal untuk mempercepat pembangunan pabrik smelter. Saat ini TKA tersebut sedang menjalani masa karantina di area pabrik sebelum ditetapkan berstatus sehat dan dapat memulai pekerjaannya.

***

Redaksi


Pos terkait