Manajemen PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) melakukan investigasi internal secara mendalam untuk menindaklanjuti unjuk rasa berujung kerusuhan yang terjadi di pabrik pemurnian nikel Kawasan Industri Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, pada Senin (14/12).
Pada hari ini, Selasa 15 Desember 2020 telah dilakukan upaya mediasi antara perwakilan karyawan dengan manajemen PT VDNI. dalam pertemuan tersebut, Bupati Konawe, Kerry Saiful Konggoasa, Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabhara, Kapolda Sultra, Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya, Danrem 143 Haluoleo, Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan, menyayangkan kerusuhan tersebut dan meminta pihak berwajib untuk mengusut tuntas pelaku-pelaku yang terlibat. Seluruh pihak juga sepakat agar ke depan hal seperti ini tidak boleh sampai terjadi lagi.
“Semua pihak menyayangkan kejadian yang menimbulkan kerusakan dan merugikan banyak pihak, baik perusahaan, karyawan yang terganggu pekerjaannya, hingga warga sekitar pabrik yang terdampak aktivitas hariannya,” ujar Juru Bicara PT VDNI dan OSS Dyah Fadilat dalam keterangan resminya, Selasa (15/12).
Dyah mengatakan, perusahaan akan mengambil langkah tegas melalui jalur hukum dengan melaporkan peristiwa pengrusakan dan kerusuhan yang terjadi di area pabrik ke Polda Sultra guna dilakukan investigasi sesuai hukum yang berlaku. Kerusuhan tersebut telah mengakibatkan lumpuhnya aktivitas perusahaan karena alat pendukung pabrik rusak parah, termasuk 40 unit alat berat dan kendaraan operasional milik perusahaan yang terbakar.
Menurut keterangan resminya, President Director PT VDNI dan PT OSS, Tony Zhou Yuan menyampaikan kesedihannya atas peristiwa yang terjadi. Mr Tony menyampaikan bahwa sejak kehadiran VDNI di Morosi, ia telah merencanakan program jangka panjang dengan salah satunya membangun fasilitas umum yang lebih baik, meskipun dengan segala keterbatasan yang ada di awal.
Di masa pandemi COVID-19 yang terjadi tahun ini pun perusahaan selalu semaksimal mungkin memberikan perlengkapan kesehatan yang dibutuhkan, tidak hanya untuk karyawan, namun juga untuk warga di sekitar pabrik.
“Mr Tony juga mengkhawatirkan bahwa kejadian ini dapat berdampak pada keraguan investor untuk datang berinvestasi ke Morosi, karena PT VDNI saat ini sedang merencanakan perluasan kawasan pabrik dan membutuhkan dukungan investor untuk melaksanakan rencana tersebut. Padahal, rencana investment tahap III ini akan berdampak sangat baik terhadap penyerapan tenaga kerja lokal yang lebih banyak lagi,” seperti tertulis dalam keterangan resmi yang diterima kendarinesia.
Terkait isu yang beredar mengenai perusahaan tidak pernah menaikkan gaji karyawan, Mr Tony menekankan bahwa isu tersebut tidak benar.
“Perusahaan selalu mengikuti aturan terkait sistem pengupahan atau gaji yang berlaku. Bahkan terdapat jalur prestasi untuk menjadi karyawan tetap yang diperuntukkan bagi karyawan yang memiliki kinerja baik,” ujar Dyah masih dalam keterangan tertulis.