Seorang pria berinisial SU asal Desa Anggokoti, Kecamatan Buke, Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), ditemukan gantung diri pada pohon gamal di belakang rumahnya pada Rabu (9/12) sekira pukul 19.00 Wita.
Menurut keterangan saksi NG anak korban, sekitar pukul 19.00 Wita ia hendak pergi mandi ke WC yang berada di belakang rumahnya
Namun pada saat berada di belakang rumahnya, NG melihat ayahnya telah dalam keadaan tergantung. Melihat hal tersebut NG dengan cepat memeluk dan mengangkat SU sambil berteriak “Bapak bapak bapak”.
Diwaktu bersamaan cucu korban tengah duduk-duduk di ruang tamu bersama dengan Istri, mertua, dan neneknya, mendengar NG berteriak.
Mendengar teriakan NG, SN sontak menurunkan stop kontak listrik kerena ia mengira NG tersetrum, ia lalu lari kebelakangan untuk berniat menyelamatkan NG.
“Namun sesampainya di belakang, SN melihat anak korban sedang memeluk SU sambil berteriak,” terang Fitrayadi melalui sambungan teleponNYA.
Melihat hal tersebut, SN seketika masuk ke dapur untuk mengambil parang dan langsung memotong tali yang di gunakan SU gantung diri.
“Saat mencoba di lakukan pertolongan pertama, korban sudah tidak bisa di selamatkan, SU kemudian diangkat dan di masukan ke dalam rumah,” jelasnya.
Menurut keluarganya DA, bahwa pada tahun 1995 SU juga pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan cara meminum racun, namun pertolongan pertama cepat di lakukan sehingga ia selamat
Selain itu kata DA lagi, jika korban mengalami riwayat penyakit kelainan jiwa.
Polisi telah melakukan pengamanan dan olah TKP serta memeriksa beberapa saksi. Namun saat hendak dilakukan autopsi keluarga korban menolak.
“Keluarganya menolak autopsi karena mengetahui korban mengalami gangguan mental sejak lama,” pungkasnya.