Pria yang Nekat Masuk Mako Brimob Polda Sultra Ternyat Miliki Riwayat Kejiwaan

Markas besar Brimob Polda Sultra. Foto: Int

Sempat heboh aksi seorang pria yang nekat menerobos masuk Markas Komando (Mako) Satuan Brigadir Mobile (Sat Brimob) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Sabtu (20/6) kemarin. Belakangan diketahui, pria yang berinisal S (31) itu memiliki riwayat sakit jiwa.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Ferry Walintukan melalui keterangan resminya yang diterima kendarinesia pada Minggu (21/6). Bahkan, Ferry mengungkapkan pelaku juga sempat beberapa kali melakukan aksi penyerangan kepada orang lain.

Bacaan Lainnya

Salah satunya yakni rumah Kepala Desa Pudahoa, Kabupaten Konawe Selatan pada Juni 2020 lalu, akibat dirinya tidak mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Dalam keterangannya itu pula, Ferry mengungkapkan kronologi kejadian. Sekira pukul 16.00 Wita, S mencoba menerobos masuk ke Mako Brimob Polda Sultra dengan cara melawan arus lalulintas dari arah Konda, Konawe Selatan.

“Kendaraannya pun mencoba masuk dengan mengekor pada mobil KBR Den Gegana kemudian dengan sigap dihentikan oleh personil yang sedang piket jaga,” ujar Ferry.

“Namun pria tersebut tidak terima dihentikan dan turun dari motornya sambil melakukan aksi menerobos diiringi mengeluarkan kalimat takbir ‘Allahu Akbar’ dan memancing personil jaga melakukan penembakan peringatan kepada dirinya,” tambahnya.

Tak menunggu waktu lama, lanjut Ferry, S berhasil diamankan oleh personil Brimob yang dipimpin langsung oleh Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sultra, Kombes Pol Adarma Sinaga.

Ia menjelaskan pihak keluarga pun telah datang memberikan keterangan. “Keluarga pelaku kemudian datang bersama aparatur desa tempat pelaku tinggal dan menjelaskan bahwa pelaku adalah pasien yang mengidap gangguan jiwa,” tuturnya.

Diketahui pula, sejak 2009 lalu pelaku sudah sering dirantai oleh keluarganya karena kerap melakukan aksi penyerangan kepada orang lain. Dalam insiden tersebut, dari tangan pelaku diamankan beberapa barang bukti seperti gagang besi (senjata pukul rakitan) dan beberapa bukti lainnya.

***

Geraldy Rakasiwi


Pos terkait