Komisi V DPR RI mengunjungi Kota Kendari, pada Senin (12/10). Kunjungan kerja ini meliputi peninjauan di sejumlah titik terkait pembangunan infrastruktur menggunakan dana APBN.
Kunjungan dimulai dari kolam retensi di jalan Boulevard Kelurahan Lepo-lepo Kecamatan Baruga. Kolam ini dibuat untuk mengendalikan banjir yang sering terjadi akibat meluapnya Sungai Wanggu.
13 Anggota Komisi V yang dipimpin Ridwan Bae, ini selanjutnya melihat progres pekerjaan jembatan Teluk Kendari. Di jembatan terpanjang ke dua di Indonesia ini Anggota DPR menyempatkan diri untuk berfoto dengan latar belakang Jembatan Teluk Kendari.
Jembatan ini dibuat untuk menghubungkan Kecamatan Kendari dan Kecamatan Abeli guna memangkas waktu tempuh dari sekira setengah jam menjadi lima menit.
Kunjungan dilanjutkan di kawasan penaganan Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Bungkutoko dan Petoaha Kecamatan Nambo.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menjelaskan, penanganan kotaku di dua kawasan itu menggunakan dana APBN sekira Rp 40 miliar. Kawasan ini ditata sebagai kawasan water front city. Kawasan ini akan dijadikan salah satu kawasan wisata.
“Dalam program ini, kami akan memaksimalkan sarana yang telah direncanakan seperti penataan karamba dan titik relokasinya, serta penghijauan di sekitar kawasan Bungkutoko,” ujar wali kota.
Penataan kawasan ini direncakan rampung tahun 2020. Usai melihat kawasan Bungkutoko, Rombongan Komisi V juga meninjau jalan lingkar luar (outer ring road) Kota Kendari yang belum tuntas dikerjakan.
Laporan: Ardiansyah/Nina Piratnasari