Tiga perahu nelayan di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) terseret arus, dan mengalami mati mesin di perairan Teluk Bone.
Kapal pertama nelayan Sapoiha, atas nama Kedi, Kecamatan Watunohu. Kapal kedua nelayan Pitulua, ditumpangi dua orang atas nama Baso dan Dedi warga Kecamatan Lasusua.
Kapal ketiga, ditumpangi oleh nelayan Ponggiha atas nama Ronal, warga Kecamatan Lasusua.
Dua perahu sudah ditemukan terdampar di tepi pantai. Kapal yang ditumpangi Kedi ditemukan di Kecamatan Tolala, Kolaka Utara, kapal yang ditumpangi Ronal ditemukan di Batu Lotong, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Seluruh nelayan selamat.
Saat ini yang belum ditemukan adalah nelayan Pitulua, atas nama Baso dan Dedi. Saat ini tim SAR, Polisi, bersama nelayan setempat sementara bersiap-siap melakukan pencarian terhadap nelayan Pitulua tersebut.
Warga Lasusua, Pendi menjelaskan, nelayan Pitulua yang belum ditemukan itu melaut pada Selasa subuh, sekitar pukul 04.00 Wita.
“Sampai sekarang belum pulang. Infonya mati mesin. Ini sementara dicari kasihan,” ucap Pendi di Pitulua, Rabu (20/1).
Pantauan di lokasi, sejak Selasa, angin kencang dan gelombang tinggi terjadi di perairan Teluk Bone, khususnya di Kolaka Utara. Bahkan, kapal feri yang melayani penyeberangan dari Kolaka Utara Sultra – Siwa Sulsel sempat tertunda karena cuaca buruk.