Inilah Dia Pemenang Masterplan Kawasan Pariwisata Terpadu Toronipa

Gubernur Sultra, Ali Mazi, saat menyerahkan penghargaan kepada juara satu desain master plan kawasan wisata pantai toronipa. Foto: Dok Kominfo Sultra.

Seorang Arsitek asal Kota Kendari, Al-Mustagfir Syah, akhirnya keluar segaia pemenang sayembara desain Masterplan Kawasan Pariwisata Terpadu Toronipa, yang diumumkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) di  Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, pada Minggu (27/12) malam.

Sementara juara kedua dan ketiga masing-masing dari Brawl Stars dan Shiruano Consulting, yang keduanya berasal dari Kota Yogyakarta.

Bacaan Lainnya

Tiga pemenang tersebut merupakan hasil dari sayembara yang digelar Pemprov Sultra melalui Dinas Pariwisata yang bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Sultra dan Komunitas Sultra Creative Forum. Sayembara ini sendiri dimulai sejak awal tahun 2020.

Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi, menyerahkan langsung hadiah secara simbolik kepada para pemenang sayembara.

Juara pertama meraih hadiah berupa satu unit mobil. Juara kedua memperoleh uang tunai sebesar Rp 50 juta, dan juara ketiga mendapatkan uang tunai sebesar Rp 25 juta. Penyerahan hadiah itu dilaksanakan di Rumah Jabatan Gubernur yang dikemas dalam acara bertajuk Pengumuman Pemenang dan Penyerahan Hadiah Sayembara Masterplan Kawasan Pariwisata Terpadu Toronipa.

Ketua Panitia Pelaksana Sayembara La Ode Abdul Syukur yang berasal dari IAI Sultra dalam laporannya menyampaikan, maksud sayembara ini adalah untuk mendapatkan desain terbaik dalam pengembangan kawasan dan arsitektur di Kawasan Wisata Pantai Toronipa sebagai penghubung atau terminal bagi seluruh tujuan wisata di daerah.

“Sayembara ini memberikan penekanan pada penggalian gagasan/ide kreatif dan inovatif dengan memadukan program pelestarian budaya dan lingkungan melalui kegiatan revitalisasi, pemberdayaan masyarakat, dan rekreasi secara terpadu,” jelas La Ode Abdul Syukur.

Dijelaskan, desain yang dihasilkan itu kemudian menjadi dasar atau model pengembangan Kawasan Pariwisata Terpadu Toronipa. Sejak sayembara diumumkan ada 40 peserta yang mendaftar, namun yang melengkapi berkas pendaftaran hanya tersisa 24 peserta.

Peserta yang mengumpulkan karya finalnya ke panitia tersisa delapan tim saja, dan dipilih enam besar. Dewan Juri kemudian memilih tiga karya terbaik. Tiga peserta terbaik itu kemudian  mempresentasikan rancangan mereka di depan Gubernur Sultra, yang lalu memilih juara pertama hingga ketiga.

Sementara itu, Gubernur Sultra Ali Mazi dalam sambutannya mengungkapkan, kekayaan dan keragaman potensi wisata yang dimiliki Sultra membuka peluang besar bagi tewujudnya kemajuan daerah apabila dikelola dengan baik.

Di sisi lain, pengembangan destinasi wisata Sultra masih dihadapkan pada berbagai tantangan, antara lain, daya saing aksesibilitas, ketersediaan amenitas, ancaman penurunan kualitas lingkungan, transformasi digital dalam pemasaran, dan masih terbatasnya SDM pariwisata. Hal ini menyebabkan rendahnya minat swasta untuk berinvestasi langsung ke destinasi wisata.

“Untuk itu pemerintah provinsi akan mempersiapkan pengembangan sebuah destinasi wisata yang memiliki keunggulan kompetitif maupun keunggulan komparatif secara nasional dan regional, yaitu Kawasan Pariwisata Terpadu Toronipa dan sekitarnya dengan pusat kawasan berada di Pantai Toronipa,” jelas Gubernur dalam sambutannya.

Ditambahkan, kawasan pantai Toronipa akan dikembangkan melalui pola kolaborasi pentahelix dan keterpaduan program seluruh pemangku kepentingan yang terkait, baik di pusat dan daerah.

Dengan potensi pariwisata yang cukup besar, maka pembangunan destinasi wisata harus dibuat secara terencana dan matang melalui penyusunan masterplan. Salah satu hal yang penting dalam desain ini adalah dengan memasukkan unsur arsitektur kelokalan.

“Selain untuk menguatkan konsep pariwisata, juga akan mengangkat identitas kearifan lokal daerah kita. Karena identitas inilah yang akan menjadi pembeda, serta mampu menarik wisatawan untuk datang dan berkunjung,” tambah Gubernur.

Pemerintah daerah berkomitmen mempercepat penyelesaian penyiapan infrastruktur dasar dan aksesibilitas berupa jalan, pelabuhan wisata, air bersih, ketersediaan energi listrik, jaringan internet, pengelolaan persampahan dan sebagainya.

Jika aksesibilitas ke destinasi ini sudah baik, industri pariwisata akan berpartisipasi menyiapkan amenitas dan atraksi berupa hotel, resort, restoran, dan berbagai jenis usaha pariwisata lainnya.

Sayembara yang dilaksanakan ini, merupakan salah satu bentuk keseriusan Pemprov Sultra dalam upaya menjadikan Kawasan Pariwisata Terpadu Pantai Toronipa sebagai kawasan wisata yang memiliki daya saing dan daya ungkit bagi perekonomian daerah.

~~~

Laporan: Deden Saputra


Pos terkait