Puluhan Ibu-ibu yang tinggal di sekitar kawasan industri PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengadu ke Mapolsek Bondoala.
Aduan Ibu-ibu dikantor Polisi untuk melaporkan keresahan mereka saat terjadi Demo yang berujung kericuhan di PT VDNI. Laporan tersebut pun disampaikan DYT Warga Desa Puruy, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe. Dimana dirinya mewakili para Ibu-ibu untuk meminta keamanan dan kenyamanan kepada pihak Kepolisian agar tidak ada lagi aksi demonstrasi yang dilakukan ormas atau lembaga yang menyebabkan kerusuhan.
“Kami trauma, usaha kami tidak bisa jalan. Kami sekarang merasa tidak nyaman selalu was-was, karen jangan sampai ada lagi kejadian,” katanya.
Lanjut DYT tak hanya para Ibu-ibu, anak-anak mereka yang masih dibawah umur sangat trauma dengan adanya kejadian yang kerap berulang kali terjadi.
“Kita punya anak-anak kami tidak mau terjadi apa-apa dengan anak kita gegara keributan itu. Kami takut kejiwaan anak kami terganggu, karena mereka masih kecil,” katanya.
“Olehnya itu saya bersama ibu-ibu yang lainnya melaporkan ke Kepolisian agar tindakan serupa tidak terjadi lagi. Dan kami harap ini bisa menjadi perhatian Kepolisian karena kami merasa terancam dengan kejadian-kejadian begitu,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Bondoala, Iptu Reginald Sujono, membenarkan pihaknya menerima adanya aduan masyarakat terkait keresahan akibat dampak buruk dari kerusuhan yang kerap terjadi di kawasan pedagang sekitar kawasan industri Morosi.
“Iya benar, tadi ada banyak ibu-ibu pedagang yang datang mengadu kepada kami di Polsek Bondoala. Mereka berharap agar tidak lagi terjadi aksi-aksi sedemikian rupa yang berujung ricuh. Sebab, selain membuat usaha mereka terhambat juga memberi efek trauma bagi anak-anak setempat,” kata Reginald saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya.