Wacana Pemerintah Kota Kendari untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka sudah direspon beberapa sekolah. Dua diantaranya SMPN 9 Kendari dan SMPN 21 Kota Kendari.
Kepala SMPN 21 Kendari, Zamlin mengatakan, pertimbangan utama pihaknya siap menyelenggarakan sekolah tatap muka lantaran sekolahnya tidak terjangkau jaringan internet.
SMPN 21 ini sendiri berada di Jalan Ade Irma Nasution, Abeli Dalam, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari.
“Selama ini siswa melakukan pembelajaran jarak jauh diluar jaringan, mereka setiap hari datang ke sekolah untuk mengambil materi dan tugas, kemudian mereka bawa pulang untuk belajar secara mandiri dirumah,” ujar Zamlin, pada Senin (9/11).
Zamlin melanjutkan, pertimbangan lainnya karena daerah Abeli Dalam selama ini selalu berada dalam zona kuning peta COVID-19 di Kota Kendari. Ditambah lagi, jumlah siswa di sekolah tersebut hanya 22 orang.
“Kita sudah menyiapkan masker, malah kita sudah bagi dari awal pembelajaran, kemudian sarana tempat cuci tangan, handsanitizer, disinfektan, termogan, jadi ketika diperbolehkan untuk tatap muka, semuanya sudah siap,” jelasnya.
Pihak SMPN 21 Kendari juga mengklaim telah melakukan sosialisasi ke orang tua siswa, dan mendapat respon positif dalam kaitan pelaksanaan belajar tatap muka.
