Kendari – Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal segera dihelat pada 27 November mendatang. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Charta Politika sebagai salah satu lembaga survei, bahwa pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR)-Hugua bakal memiliki presentasi elektabilitas yang lebih tinggi lagi.
Salah satu dari beberapa faktor yang menjadi pemicu kuatnya elektabilitas ASR-Hugua pada Pilgub Sultra 2024 mendatang adalah adanya pengaruh endorsement dari presiden terpilih RI Prabowo Subianto yang juga merupakan ketua dari salah satu partai pengusung untuk ASR-Hugua yakni Partai Gerindra.
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menjelaskan, jika dibaca melalui dekatnya masa pilkada yang berdekatan dengan pelantikan presiden RI, maka endorsement terkuat untuk sosok kepala daerah nanti adalah Prabowo Subianto.
“Dan yang saya tahu, khusus untuk pilgub yang didukung oleh Gerindra itu otomatis akan dibantu juga oleh penegasan endorsement langsung dari Pak Prabowo,” jelasnya.
Misalnya, lanjut Yunarto, dalam konteks spanduk ada tulisan ‘Pilihan Prabowo’ atau diperbolehkan menggunakan lagu yang dipatenkan Prabowo yaitu ‘Oke Gas’, ataupun nomor urut pada pilkada yakni nomor 2 dan penggunaan baju yang identik.
“Ketika itu dilakukan bersamaan dengan semakin naiknya pengaruh dari endorsement Prabowo, efeknya pasti akan besar dan akan terasa pada pelantikan dan sesudah pelantikan presiden,” ungkapnya.
Hal-hal ini akan memberi pengaruh untuk kenaikan elektabilitas sosok yang diusung oleh Gerindra. “Dan dalam hal ini untuk di Sultra adalah ASR-Hugua,” tutur Yunarto.
Untuk diketahui, hasil survei dari Charta Politika menunjukkan elektabilitas pasangan ASR-Hugua berada di posisi teratas dengan angka sebesar 33,2 persen. Disusul paslon Tina Nur Alam-LM Ihsan Ridwan (Tina-Ihsan) sebesar 27,1 persen.
Kemudian Lukman Abunawas-La Ode Ida (LA-Ida) berada pada posisi teratas dengan persentase mencapai 21,9 persen. Lalu paslon Ruksamin-Sjafei Kahar sebesar 12,0 persen.