Konawe – Pasangan calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Sumangerukka dan Hugua, menggelar kampanye di Desa Puosu san Kelurahan Wawotobi, Kabupaten Konawe pada Sabtu (5/10). Kedatangan mereka disambut antusias oleh para pendukung.
Salah satu tokoh masyarakat Konawe, Litanto mengatakan selama ini masyarakat Sultra terus berusaha menjaga kemajemukan bermasyarakat dan tidak membedakan antara pendatang atau masyarakat lokal.
“Tetapi akhir-akhir ini, menjelang pemilihan kepala daerah, isu SARA kembali mencuat. Kami menghimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh isu SARA, terutama isu kesukuan. Maka penting untuk melihat calon mana yang dapat meredam dan tidak memanfaatkan isu kesukuan di Sultra,” kata Litanto dalam orasinya.
Selain itu, tokoh masyarakat lainnya, Syarif Sajang mengatakan ASR telah banyak membantu anak-anak muda yang menempuh pendidikan dengan program yang beasiswa yang selama ini berjalan, yaitu Be-ASR, dengan jumlah penerima 4 ribu pelajar dan mahasiswa.
“Lalu dari sektor kesehatan, saya melihat langsung peran ASR dalam membantu sarana penunjang kesehatan masyarakat yaitu dengan pengadaan ambulans ASR dengan dana pribadi, bukan dari APBD atau dana dari pemerintah. Belum ada calon gubernur yang melakukan ikhlas seperti Andi Sumagerukka,” ujarnya.
Sementara, Hugua dalam sambutannya mengatakan 27 November 2024, merupakan momentum untuk menentukan masa depan Sultra untuk lima tahun ke depan. Ia mengajak untuk memilih calon gubernur yang bisa menjalankan fungsi pemerintah dan memiliki kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
“Tugas pemerintah seharusnya menjamin keamanan, kesejahteraan, kemandirian masyarakat. Kesejahteraan masyarakat sangat erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, maka pemerintah harus menjamin sarana dan prasarana di sektor kesehatan,” tegas Hugua.
Hugua juga menegaskan pemerintah harus menjamin ketersediaan pangan murah dan berkualitas bagi masyarakat. Menurutnya, dengan persentase masyarakat Sultra yang berprofesi sebagai petani dan nelayan yang tinggi, maka APBD Pemprov Sultra sebesar 5,8 Triliun, akan dimaksimalkan untuk mendukung petani dan nelayan.